Kota Tanjungpinang, AnalisisPos.com – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Langkah Kongkret dalam Pengendalian Inflasi yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara hybrid di Ruang Rapat Lt.2 Kantor Wali Kota Tanjungpinang, dihadiri Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri serta dihadiri Kabag Perekonomian dan SDA Pemko Tanjungpinang, Hamerudin, Kabid Statistik dan Persandian Diskominfo, Ririn Noviana, bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Selasa (4/3/2025).
Dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menyatakan bahwa rakor pengendalian inflasi daerah ini telah dilaksanakan sebanyak 114 kali sejak Oktober 2022 dan akan terus dilaksanakan sesuai arahan dan instruksi presiden.
Data Perkembangan Inflasi Nasional per Februari 2025, Inflasi year-on-year -0,09% dan Inflasi month-to-month -0,48%. Selanjutnya paparan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI bahwa deflasi kembali terjadi di Februari 2025, dengan komoditas penyumbang yaitu tarif listrik, daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat dan telur ayam ras.
Muhammad Tito Karnavian juga menyampaikan melalui rakor pengendalian inflasi ini terus dihimbau kepada seluruh daerah kabupaten/kota agar tetap melakukan pemantauan harga dan stok, serta intensif melakukan pemantauan pasokan bahan pokok selama bulan Ramadan.
Dari data perkembangan inflasi kota Tanjungpinang per Februari 2025, Inflasi month-to-month sebesar -0,45% berada di urutan ke-22 dari 35 kota IHK yang mengalami deflasi di Pulau Sumatera, dengan komoditas yang dominan memberikan andil pada deflasi kota Tanjungpinang yaitu tarif listrik, bawang merah, cabai merah, daging ayam ras, sepatu pria, ikan selar/ikan tude.
Menanggapi hal ini, Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri, menyatakan Pemko Tanjungpinang konsen dan terus aktif mengikuti rakor guna mengambil langkah-langkah yang tepat agar inflasi tetap terkendali.
“Sinergi antar OPD terkait juga tentunya harus terus ditingkatkan guna mengambil langkah yang efisien dalam menjaga kestabilan harga di semua sektor,” imbuh Sandri. (AP/kominfo)