Natuna, AnalisisPos.com – Sebanyak 47 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna mengikuti Ujian Computer Assisted Competency Test (CACT) selama dua hari, pada 22-23 Mei 2025 di SMA Negeri 1 Bunguran Timur.
Pelaksanaan ini menjadi langkah konkret dalam membangun ASN yang profesional, kompeten, dan siap menghadapi dinamika penugasan di wilayah perbatasan.
CACT dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nomor 6 Tahun 2024 tentang Manajemen Talenta ASN, yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Ujian ini mengukur berbagai dimensi kompetensi, mulai dari manajerial, sosial kultural, literasi digital, hingga emerging skills, sebagaimana diamanatkan dalam Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017.
Membangun Talenta ASN di Wilayah Strategis
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, menegaskan bahwa pelaksanaan CACT merupakan bagian dari transformasi sistem merit dalam pengembangan ASN di lingkungan Basarnas.
“Ini bukan sekadar ujian, tetapi sebuah peta jalan untuk pengembangan karir berbasis kompetensi. Harapan kami, hasilnya bisa menjadi dasar dalam pembinaan dan peningkatan kapasitas pegawai,” ungkap Abdul Rahman dalam keterangannya.
Ia juga meminta seluruh peserta untuk mengikuti ujian dengan kesungguhan, mengingat hasil CACT tidak hanya mencerminkan kecakapan individual, tetapi juga arah pembinaan yang akan dilakukan lembaganya ke depan.
Kolaborasi Lintas Instansi
Pelaksanaan CACT ini pun menjadi contoh kolaborasi lintas sektor yang solid. Abdul Rahman secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, PLN ULP Natuna, serta pihak SMA Negeri 1 Bunguran Timur, yang turut membantu kelancaran kegiatan.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan fasilitas, jaringan listrik, dan ruang ujian yang sangat memadai. Ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam mendukung pengembangan SDM aparatur negara di wilayah perbatasan,” tambahnya.
Menjawab Tuntutan Zaman
Di tengah arus digitalisasi dan tantangan penyelamatan yang makin kompleks, kompetensi ASN Basarnas tak lagi cukup hanya mengandalkan kekuatan fisik dan kedisiplinan. Literasi teknologi, adaptasi terhadap perubahan, serta kemampuan bekerja sama lintas budaya dan generasi menjadi keniscayaan.
Melalui CACT, Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna mengambil langkah nyata untuk tidak hanya mempertahankan profesionalisme, tetapi juga memperkuat manajemen talenta yang berbasis data dan meritokrasi.
CACT bukan sekadar alat ukur, tetapi jembatan menuju perubahan.