Kota Tanjungpinang, AnalisisPos.com – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dan Ketua TP PKK, Yuniarni Pustoko Weni, dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Generasi Berencana (Genre) Kota Tanjungpinang.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dalam rangkaian acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 dan Workshop Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2025, yang digelar di Ruang Wan Seri Beni, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Rabu (16/7).
Prosesi pengukuhan ditandai dengan penyematan selempang dan penyerahan piagam. Lis dan Weni dinilai aktif mendukung program remaja melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) serta Forum Genre di Kota Tanjungpinang.
“Kita akan terus memberikan pembinaan, ruang, dan fasilitas bagi kaum Genre di Tanjungpinang. Sebagai wilayah perkotaan, peran dan program Genre harus lebih ditingkatkan dan tampil lebih aktif,” ujar Wali Kota Lis.
Ia menambahkan, sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memperkuat peran keluarga, seperti melalui Dinas Kesehatan dalam penyediaan layanan kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam aspek pembinaan keluarga.
“Mudah-mudahan ke depannya kita terus melakukan evaluasi agar program ini menjadi kegiatan rutin yang berkelanjutan, dan mampu mendorong perbaikan di berbagai sektor, khususnya bagi kaum Genre dan ketahanan keluarga,” sambung Lis.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dalam sambutannya menyampaikan, tema Harganas 2025 yaitu “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju” menjadi pengingat pentingnya kembali memperkuat peran keluarga sebagai pilar utama bangsa.
“Dari keluargalah tumbuh generasi penerus yang berkualitas. Karena itu, mari kita jaga komunikasi yang sehat dalam keluarga, sempatkan waktu bersama tanpa gangguan digital, dan bangun ketahanan serta kesejahteraan keluarga,” kata Ansar.
Ia juga mengajak seluruh keluarga di Kepri untuk lebih aktif memperkuat fungsi keluarga sebagai pilar pembangunan, terutama dalam mendukung gerakan percepatan penurunan angka stunting.
“Saya mengapresiasi sinergi luar biasa antara BKKBN, TP PKK di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, serta berbagai instansi lainnya yang telah bersama-sama berkontribusi dalam membangun Kepri yang sejahtera,” ucapnya.
Terkait stunting, Ansar menyebut hal ini sebagai tantangan serius yang dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup anak-anak. Menurutnya, anak yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas rendah, kualitas hidup yang kurang optimal, dan berisiko terjebak dalam kemiskinan.
Karena itu, ia berharap peran Ayah dan Bunda Genre yang baru dikukuhkan bisa memperkuat gerakan bersama ini. “Kita perlu bergerak lebih luas dan konsisten. Mari sama-sama kita dorong penurunan angka stunting dari 15 persen menjadi satu digit pada 2026,” ujarnya. (AP/Kominfo)