Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) berkolaborasi mengembangkan Peta Digital Nasional yang akan menjadi dasar dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan berbasis data, serta mendukung berbagai sektor, termasuk tata ruang, infrastruktur, dan lingkungan guna memperkuat kedaulatan digital Indonesia.
“Kami menempatkan kedaulatan digital sebagai prioritas dalam transformasi digital nasional. Jika kita dapat menggunakan peta digital yang kita kembangkan sendiri, ini merupakan langkah besar dalam memperkuat ketahanan digital Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam keterangannya terkait audiensi dengan Kepala BIG dan Jajaran di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, seperti dilansir pada Senin (10/3/2025).
Menurut Meutya, Peta Digital Nasional akan memberikan informasi geospasial yang akurat dan terstandarisasi, memungkinkan perencanaan pembangunan yang lebih efektif, termasuk dalam optimalisasi jaringan serat optik dan pemetaan lokasi Base Transceiver Station (BTS) untuk konektivitas digital.
Ia menekankan bahwa pengembangan Peta Digital Nasional sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan digital, sehingga Kemkomdigi akan menyediakan infrastruktur digital yang diperlukan untuk memastikan pemanfaatan peta ini secara luas.
“Kementerian Komdigi berkomitmen mendukung infrastruktur digital yang diperlukan oleh BIG untuk pengembangan Peta Digital Nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Teknologi Pemerintah Digital, Mira Tayyiba, menyoroti besarnya tingkat kebutuhan infrastruktur digital dalam penyimpanan dan pengolahan data geospasial nasional.
Untuk itu, Kemkomdigi akan melakukan penilaian kebutuhan teknologi yang dibutuhkan oleh BIG, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data yang digunakan dalam peta ini.
Kepala BIG, Muh Aris Marfai, menjelaskan bahwa Peta Digital Nasional ini akan menjadi solusi strategis dalam pengembangan berbagai proyek nasional.
“Dengan detail skala 1:5000, peta ini sudah dilengkapi dengan model elevasi digital yang dapat digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari perencanaan infrastruktur hingga mitigasi bencana. Kami yakin data ini akan bermanfaat tidak hanya bagi kementerian dan lembaga, tetapi juga bagi industri di berbagai sektor,” jelas dia.
Ia berharap kolaborasi antara BIG dan Kemkomdigi dapat mempercepat digitalisasi dalam berbagai aspek pembangunan nasional, memastikan informasi geospasial yang lebih akurat, serta memperkuat kemandirian teknologi digital Indonesia.
(Sumber: infopublik.id)